Mendidik Anak Ala Rasulullah, Menjadi Teladan Terbaik
Berikan pendidikan terbaik anak bersumber dari Qur'an dan sunah
Digi Zakat – Keteladanan Nabi Muhammad SAW dapat kita contohkan dalam segala aspek kehidupan dan usia. Termasuk juga pada ilmu parenting ala Nabi yang memberikan banyak pelajaran dan teladan terbaiknya. Parenting atau pola asuh orang tua kepada anak memiliki cara atau metodenya masing-masing. Namun, cara terbaik adalah yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Dalam mendidik anak maupun kehidupan sosialnya, Rasulullah SAW tidak pernah sekalipun meninggikan suara. Beliau senantiasa bertutur kata lemah lembut kepada siapapun. Hal tersebut menjadi contoh terbaik parenteng yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, suara tinggi atau bentakan orang tua pada anak dapat merusak beberapa fungsi kerja otaknya.
Wah, jangan sampai sebagai orang tua yang seharusnya menjadi pendidik pertama anak kita, justru berlaku buruk. Dengan begitu, mari kita simak parenting ala Rasulullah SAW di bawah ini.
1. Menanamkan Iman Sejak Dini
Hal yang paling utama dan pertama dalam mendidik anak adalah menanamkan iman sejak dini. Sebagaimana yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ajarkan, beliau menanamkan iman serta mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak sanak keluarganya. Seperti mengajarkan Islam kepada Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, dan putri-putrinya.
Sebagai orang tua, anak bagaikan investasi akhirat yang perlu kita jaga dan tumbuhkan sebaik mungkin. Orang tua dapat menanamkan iman sejak dini dengan mengajak sholat berjamaah, membaca Qur’an dan maknanya bersama, membiasakan anak laki-laki sholat di masjid, dan cerita kebesaran Allah dengan bermain di alam.
Baca juga: Penting Menanamkan Adab Anak Sejak Dini dan Caranya
2. Mencintai Dengan Sebaik-Baiknya Cinta
Parenting ala Rasulullah selanjutnya adalah mencintai anak dengan sebaik-baiknya cinta. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk senantiasa mensyukuri keadaan dan memberikan yang terbaik untuk anak. Baik laki-laki maupun perempuan, Rasulullah tidak membeda-bedakan. Sayangnya Rasulullah kepada anak laki-laki kecilnya, Al-Qosim maupun dengan anak perempuannya, Zainab sama-sama sayang.
Meskipun Rasulullah pernah dalam kondisi menginginkan anak laki-laki sebagai penerus dakwahnya, Allah SWT mengajarkan bahwa tidak ada perbedaan antara anak laki-laki dengan perempuan dalam membesarkan iman serta takwanya. Allah pun berkehendak lain, dengan mewafatkan anak laki-laki Rasulullah SAW di usia dini.
Rasulullah bersama Bunda Khadijah begitu bersyukur dengan pemberian Allah atas segala ketentuan-Nya, kemudian melanjutkan membesarkan anak-anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
3. Menjadi Teladan Terbaik
Mengajarkan anak kebaikan tidaklah cukup. Orang tua perlu menjadi teladan terbaik di rumah maupun lingkungan sosialnya. Meskipun anak masih kecil, memorinya begitu merekam segala aktivitas dan kebiasaan orang tuanya. Tanpa sadar, ketika anak tumbuh, dia akan membentuk karakter sebagaimana orang tuanya mendidiknya.
Sebagai orang tua, kita mungkin pernah dalam keadaan marah, lelah, ataupun putus asa mendidik anak. Namun, jangan pernah kehilangan harap kepada Allah. Sebaik apapun orang tua menjadi teladan terbaik, tetaplah mohon bimbingan Allah karena Ia yang Maha membolak-balikan hati manusia. Allah yang menghendaki anak kita shalih ataupun sebaliknya.
Baca juga: Anak Susah Makan Sayur? Berikut 7 Cara Mengatasinya
4. Bersikap Lemah Lembut
Bersikap lemah lembut juga menjadi cara Rasulullah dalam mendidik anak. Beliau tidak hanya bersikap lemah lembut saat berdakwah, tetapi juga kepada anggota keluarganya juga anak-anaknya. Meskipun sikap lemah lembut dalam mendidik anak terlihat begitu sederhana, kenyataannya mampu memberikan stimulus baik bagi perkembangan otak anak.
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّالرِّفْقَ لاَيَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَ عُ مِنْ شَيءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek”. HR. Muslim
5. Senantiasa Mendoakan Keturunannya
Selain memberikan pendidikan langsung, Rasulullah SAW juga senantiasa mendoakan keturunannya. Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak menjadi salah satu faktor doa yang tulus. Oleh karena itu, doa menjadi hal penting yang perlu terus dituturkan, baik anak masih dalam kandungan maupun masa pertumbuhan hingga dia besar.
Keturunan yang dimaksud di sini juga tidak hanya sebatas anak, melainkan cucu-cucu hingga seterusnya. Islam mengajarkan kita untuk memohon kepada Allah agar dikaruniai anak dan keturunan yang shalih meskipun bisa saja kita sudah tiada saat mereka lahir. Namun, dengan mendoakan keturunan dapat menjadi sebab berkahnya keturunan yang dimiliki.
Itulah cara mendidik ala Rasulullah SAW. Segala yang baginda kita ajarkan, senantiasa bersumber dan bimbingan Allah SWT. Dengannya, semoga kita dapat terus meneladani Rasulullah sepanjang hidup kita. Ayah Bunda jangan lupa juga untuk membantu nasib anak-anak yang belum beruntung di luar sana melalui Digi Zakat. Mudah-mudahan dapat menjadi wasilah anak yang shalih. Aamiin yaa Rabbal’alaamiin.