Peristiwa Isra Miraj: Kisah Perjalanan Rasulullah dalam Satu Malam
Digizakat – Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW. Dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan di malam hari, sementara Miraj adalah kenaikan. Kejadian yang berlangsung pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabian ini dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.
Adapun hal yang memicu terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj yaitu sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan Nabi Muhammad SAW karena ditinggal oleh dua orang yang dicintainya yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman. Peristiwa ini biasa disebut dengan ‘amul huzn (tahun kesedihan).
Pada malam selepas solat isya’ Rasulullah SAW beristirahat sejenak sambil berbaring di Masjidil Haram. Kemudian beliau didatangi malaikat Jibril dan dada beliau dibelah.
“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zam-zam, kemudian dikembalikan ke tempatnya den memenuhinya dengan iman dan hikmah” (HR Bukhari)
Setelah itu, didatangkanlah buraq yang menjadi kendaraan beliau sewaktu isra.
“Didatangkan kepadaku Buraq-yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya”.(HR Muslim)
Setibanya di Masjidil Aqsha, beliau shalat dua rakaat mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjidil Aqsha, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu lagi berisi khamar. Rasulullah SAW pun memilih susu.
“Sungguh engkau telah memilih kesucian”, kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut. Mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama.
Dalam lanjutan dari hadits shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah dijelaskan lanjutannya.
“Lalu aku bawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit”
Tatkala perintah Allah SWT memenuhi Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Melalui peristiwa ini, Allah memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat sebanyak 50 kali dalam sehari.
Namun, Nabi Muhammad SAW kemudian meminta keringanan kepada Allah SWT karena diingatkan oleh Nabi Musa AS bahwa perintah itu terlalu berat untuk dilakukan oleh umat Islam. Sehingga perintah Shalat Wajib menjadi 5 kali dalam sehari. Ketika telah selesai menerima perintah shalat, Nabi Muhammad SAW kembali menunggangi buraqnya untuk pulang ke Mekkah diantar dengan Malaikat Jibril.
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
- Langit pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam as
- Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi Ishaq as
- Langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf as
- Langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris as
- Langit kelima Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun as
- Langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa as
- Langit ketujuh Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim as
Untuk memperingati peristiwa ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak melakukan amalan sunnah, menunjukkan rasa syukur terhadap kasih sayang Rasulullah terhadap umatnya. Salah satu amalan yang dapat dilakukan adalah memperbanyak sedekah, teman digi bisa bersedekah dengan mudah, aman dan terpercaya di Digizakat dengan cara KLIK LINKNYA DI SINI! (*)