DonasiZakat News

Program OPZ Jaringan Masjid Berdaya (JMB): Jadikan Masjid Sentra Pemberdayaan Masyarakat

Digizakat – Melalui Program Jaringan Masjid Berdaya (JMB),  Lembaga Amil Zakat (LAZnas) Pertamina Hulu Rokan (PHR) memperoleh penghargaan Program OPZ Dakwah Terbaik untuk OPZ Skala Provinsi. Yuk simak informasi lengkap terkait program yang memiliki multiplier efek dan berkesinambungan dengan memberdayakan Pendampingan Manajemen Masjid, Pemberdayaan Jama`ah dan Sumberdaya Masjid dan Kolaborasi Amal Kebaikan.

Fungsi masjid pada realitasnya jauh dari kata optimal diantaranya adalah masih menempatkan masjid sebagai tempat ibadah ritual saja, fungsi pada dimensi intelektual yang masih terbatas pada taklim yang bersifat temporer, serta peran masjid yang belum hadir pada dimensi sosial dan moral.

Maka, LAZnas PHR memandang perlu adanya wadah untuk berjejaring antar masjid yang ingin tumbuh menjadi masjid berdaya yang menjalankan fungsi-fungsinya secara optimal. Dengan tujuan untuk mengembalikan khittah masjid sebagai pusat kebangkitan peradaban umat secara komprehensif dari seluruh sektor kehidupan, yang meliputi dimensi spiritual, intelektual, sosial-politik, moral, dan ekonomi, menciptakan role masjid di wilayah Provinsi Riau yang  berfungsi secara optimal, dan meningkatkan spiritualitas, keilmuan dan kesejahteraan masyarakat muslim di wilayah dakwah masjid.

Program OPZ
Program OPZ

 

Program Jaringan Masjid Berdaya (JMB) memiliki tiga ruang lingkup program yaitu pertama Program Pendayagunaan berupa pengembangan kapasitas Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk memperkuat memperkuat idarah, imarah dan riayah masjid.

Kedua, yaitu program karitas berupa Gerakan Bantu Tetangga yang menyasar masyarakat muslim yang berstatus fakir, miskin, fii sabilillah dan/atau kelompok rentan lainnya di wilayah operasional masjid.

Ketiga, Program Pemberdayaan Sosial berupa Penguatan Kesadaran Sosial dan Kelembagaan Lokal. Dengan melibatkan multistakeholder mulai dari pemerintah, DKM, Lembaga Profesional, Lembaga Diklat Skill & Keterampilan, berbagai relawan, LAZnas PHR menelurkan program lainnya seperti Akademi Guru Madrasah, Madrasah Muallaf, Visit Keluarga Jamaah, Kajian dan Konten Remaja.

Program ini juga berupaya mendukung UMKM di Wilayah Dakwah masjid dengan pola belanja bersama di toko jamaah secara berkesinambungan dan memberikan pinjaman qardul hasan serta alat penunjang usaha kepada jamaah yang menjadi pelaku usaha.

Maka, skema Program yang kompleks dan mitra yang strategis memungkinkan program dapat bertahan bahkan dalam situasi sulit. Gerakan Bantu Tetangga, misalnya, kini yang telah terlaksana selama ±3 tahun dan telah memberikan manfaat senilai 1,4 Miliar Rupiah untuk 10.553 orang Penerima Langsung Manfaat yang  tersebar di 4 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.

Program OPZ
Program OPZ

 

Program ini tentunya membuka peluang kolaborasi lain bersama berbagai mitra di berbagai sektor, baik dari instansi pemerintah, organisasi kepemudaan, lembaga sosial, hingga komunitas yang ada di masyarakat. Program Jaringan Masjid Berdaya (JMB) juga selaras dengan tujuan SDGs yaitu (1) Tanpa Kemiskinan, (2) Tanpa Kelaparan, (10) Berkurangnya Kesenjangan, (16) Perdamaian. Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, (4) Pendidikan Berkualitas.

LAZnas PHR menerapkan prinsip ‘no one left behind’ untuk memastikan tak satupun pihak yang tertinggal dan atau tak tersentuh manfaat dari program ini. Kelompok Wanita, remaja, anak-anak dan tentunya dhuafa dan lansia turut menerima manfaat dari program ini melalui aktivitas pelibatan dan penguatan kapasitas di berbagai segmen tersebut.

Dampak Program OPZ Jaringan Masjid Berdaya (JMB)

Kini, sebanyak 33 institusi DKM telah terlibat aktif menjalankan manajemen masjid berdaya untuk mewujudkan fungsi masjid yang komprehensif dengan 10.553 orang telah merasakan manfaatnya di Wilayah Provinsi Riau. Manfaat yang disalurkan berupa kebutuhan pokok masyarakat serta bantuan ekonomi produktif dari Jaringan Masjid Berdaya.

Program OPZ
Program OPZ

 

Program ini berdampak pada beberapa sektor yaitu Sektor Ekonomi dengan melibatkan pelaku usaha di sekitar masjid dan Sektor Pendidikan dan Keagamaan dengan aktifasi majelis taklim keagamaan di Masjid dan penguatan organisasi MDTA di Masjid.

Selain itu, ada peningkatan jumlah kehadiran jamaah sholat fardhu sebesar 25% dibandingkan sebelumnya. Hal ini diikuti dengan peningkatan kepedulian antar sesama jamaah masjid, yang dibuktikan dengan terhimpunnya bantuan Gerakan Bantu Tetangga senilai 1,4 Miliar Rupiah selama 3 tahun operasional program.

Masya Allah, keren yaa teman digi, yuk mari kita doakan agar para muzakki diberikan keluasan rizki, para amil dan relawan diberi keistiqomahan dan kesehatan, dan mustahik diberi kesabaran dan dapat bersegera berubah status menjadi muzakki. Aamin (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
×